07
August
Bali Dibuka Lagi, Penerbangan Belum Ada Tanda-Tanda Pulih
Pemerintah membuka kembali aktivitas pariwisata Bali untuk wisatawan domestik terhitung pada Jumat (31/07/2020). Sementara, turis asing baru bisa berkunjung pada 11 September 2020.
Berdasarkan kebijakan tersebut, data penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali tidak langsung pulih seperti sedia kala. Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mencatat, di hari pertama pembukaan wisata atau 31 Juli 2020, hanya terdapat pergerakan 59 pesawat dari dan menuju Bali.
Dari jumlah tersebut data penumpang datang dan pergi mencapai 3.597 orang. Sedangkan angkutan kargo di hari yang sama mencapai 42.731 pax.
"Namun, memang ada peningkatan dari kondisi masa pandemi," kata Handy kepada CNBC Indonesia ketika dihubungi, Selasa (4/8/20).
Adapun pada 1 Agustus 2020, pergerakan pesawat di Bandara Ngurah Rai hanya mencapai 55 penerbangan, dengan 3.687 penumpang dan 52.226 angkutan kargo. Capaian pergerakan pesawat itu bahkan minus 7% dari hari sebelumnya, namun dari sisi penumpang naik 3% dan kargo melonjak 22%.
Selanjutnya, di 2 Agustus 2020 baru terjadi lonjakan yang cukup signifikan. Sebanyak 73 pesawat tercatat menjadwalkan penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Penumpangnya mencapai 4.961 orang atau naik 33% dari hari sebelumnya. Sedangkan angkutan kargo naik 35% dari sehari sebelumnya.
Secara keseluruhan, dalam 3 hari tersebut Bandara Ngurah Rai melayani total 245 penerbangan, dengan 16.345 penumpang dan 179.804 angkutan kargo. Dari catatan ini, operator bandara optimistis ada lonjakan di beberapa waktu ke depan.
"Kami optimistis akan ada pertumbuhan naik. Karena nampak komitmen dari berbagai stakeholder termasuk Pemda setempat untuk menyemarakan pariwisata. Kami dari bandara juga siap mendukung," kata Handy.
Sementara itu, jika dilihat dari catatan maskapai, trend penerbangan ke Bali memang jadi andalan di masa pandemi. Salah satu maskapai, AirAsia Indonesia misalnya, mencatat Jakarta-Denpasar menjadi rute paling favorit dengan jumlah penjualan sekitar 2.400 kursi di minggu terakhir bulan Juli.
Pencapaian ini didorong oleh meningkatnya minat masyarakat untuk bepergian pada periode adaptasi kebiasaan baru, kemudahan persyaratan perjalanan ke Bali, serta pembukaan kembali objek wisata di Bali bagi wisatawan domestik sejak 31 Juli 2020.
"Situasi tren peningkatan minat bepergian ini harus bersama-sama kita jaga untuk kepentingan perekonomian di daerah-daerah yang mengandalkan kunjungan wisatawan," kata Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine, Selasa (4/8/20).